Pengembangan industri hilir timah butuh insentif
Posted on 2012-2-2
JAKARTA. Industri hilir sektor timah belum mampu menyerap produksi timah nasional. Penyebabnya, industri hilir timah belum mendapatkan insentif dari pemerintah.
Rudi Irawan, Anggota Komite Timah mengatakan, modal industri hilir timah cukup besar, maka itu upaya mendorong investor mau mendirikan industri hilir timah adalah dengan cara membuat program insentif.
"Untuk membuat pabrik tin chemical butuh investasi US$ 30 juta, dengan kapasitas lebih kecil. Belum nanti biaya lain-lain," kata Rudi kepada KONTAN, Kamis (2/2).
Selama ini, industri timah di Indonesia lebih banyak membuat timah batangan dengan mendirikan smelter. Investasi untuk mendirikan smelter itu menurut Rudi, hanya butuh modal US$ 1,5 juta.
Bentuk insentif yang diinginkan Rudi itu adalah, insentif pajak serta kemudahan dalam proses peminjaman bank. Sebab, banyak perbankan enggan membiayai industri hilir timah kepada calon investor. "Maka itu, industri hilir timah di Indonesia tidak berkembang,” kata Rudi.