Pertumbuhan Industri Logam Turun
Posted on 2012-9-11
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperkirakan pertumbuhan industri logam tahun ini diprediksi mencapai angka 7 persen. “Saya tidak bisa pastikan, tapi kira-kira bisa mencapai angka 6-7 persen hingga akhir tahun,” ujar Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, Selasa, 11 September 2012.
Kinerja industri logam tersebut, menurut dia, turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh 13 persen. “Angka itu terpukul oleh pertumbuhan industri pada semester I ini yang hanya tumbuh sebesar 3,7 persen.”
Penurunan pertumbuhan ini salah satunya karena masalah impor scrap sebagai bahan baku industri logam yang belum diselesaikan hingga kini. Meski pemerintah telah memperketat sistem verifikasi impor agar permasalahan serupa tak terulang lagi, menurut Panggah, industri logam sudah telanjur merugi.
Tingginya biaya verifikasi scrap diakui menjadi kendala utama bagi para pengusaha logam. Karena itu, pemerintah akan mendorong agar sistem verifikasi nantinya tidak terlalu memberatkan kalangan pengusaha.
Terkait dengan tingginya ketergantungan industri logam atas bahan baku impor, Kementerian Perindustrian akan membantu dengan melarang ekspor bahan baku industri logam mulai tahun 2014. “Harus diolah dulu di dalam negeri baru kemudian diekspor.”
Panggah yakin industri logam berprospek cerah menyusul rencana investasi berupa pembangunan pabrik di sejumlah daerah. Pabrik itu akan menjadi tempat pengolah bahan baku dalam industri logam. "Akhir tahun ini di Batu Licin (Kalimantan Selatan) akan dibangun pabrik pengolahan dengan kapasitas 315 ribu ton," kata dia.
DIMAS SIREGAR